Saat keringat di langit mengejar debudebu,sejenak engkau lalu,di antara tarian angin yang meningkahi dedaunan dan dingin yang memeluk tubuhku
Serasa tahun yang berlalu,baru saja di mataku,tak kurasa gerimis hinggap di pipiku kala wajahmu bagai senja yang angkuh
Oh,kiranya malam mulai berlayar sungguh aku terdampar di renung matamu sejenak saja aku tak mau
Pergi...!!
__________16/09/2012.
Senin, Oktober 08, 2012
SEPI
Ia mendatangiku ketika mentari bersembunyi di balik bukit,dan kesiur angin,dingin,membelai di pipi sepertinya ada jazad mati disana
Ia juga menghidangkan sepotong cerita tentang luka bunga kenanga dan merpati senja
Mengapa bukan senyum yang terhidang?ingin aku mendengarnya seperti celoteh cericit pipit yang membangun rumah di atas hamparan padi yang lekas berbuah
Ah,aku terlalu sepi untuk
Ia juga menghidangkan sepotong cerita tentang luka bunga kenanga dan merpati senja
Mengapa bukan senyum yang terhidang?ingin aku mendengarnya seperti celoteh cericit pipit yang membangun rumah di atas hamparan padi yang lekas berbuah
Ah,aku terlalu sepi untuk
mendengarnya dan engkau bukan yang mengirimkannya padaku lalu menjahit bibirmu yang sabit
Pergi!
dan ceritakanlah pada lembayung di kala senja mungkin saja merpati akan pulang membawakan senyuman atau bangkai busuknya
Sepi ini biarlah sendiri
__________18/09/2012.
Pergi!
dan ceritakanlah pada lembayung di kala senja mungkin saja merpati akan pulang membawakan senyuman atau bangkai busuknya
Sepi ini biarlah sendiri
__________18/09/2012.
KU DENGAR
dan malam menjadi sunyi
dan jarak menjadi detak
pada jantung yang gemeretak
ku dengar suaramu
merayau-rayau
ketika keringat di langit jatuh
membasuh debu-debu
dan riuh anak-anak angin menyerbu
daun-daun beradu
ku dengar nafasmu menjalar-jalar
menakar-nakar,mendesah-desah
o/angin malam
layangkan aku kesana
biar ku dekap
tubuhnya yang gementar
terkapar di sudut ranjang
perempuanku:diam
biar ku susuri
gerai hitam rambutmu
dan jarak menjadi detak
pada jantung yang gemeretak
ku dengar suaramu
merayau-rayau
ketika keringat di langit jatuh
membasuh debu-debu
dan riuh anak-anak angin menyerbu
daun-daun beradu
ku dengar nafasmu menjalar-jalar
menakar-nakar,mendesah-desah
o/angin malam
layangkan aku kesana
biar ku dekap
tubuhnya yang gementar
terkapar di sudut ranjang
perempuanku:diam
biar ku susuri
gerai hitam rambutmu
Pak Luh
Pak Luh,apa kabarmu?
Ketika tentara tentara jepun menyerang kota kebumen,dan engkau kehabisan amunisi lalu bersembunyi di kawasan pesisir pantai yang di tumbuhi pohon pohon rindang.Tubuhmu penuh luka dan kaki membengkak.Aku merasakan tusukan tusukan belati dari penjajah pada para pejuang ketika engkau bercerita.
Ketika mentari mulai menepi engkau hentikan sejenak cerita.Lalu kita berw
Ketika tentara tentara jepun menyerang kota kebumen,dan engkau kehabisan amunisi lalu bersembunyi di kawasan pesisir pantai yang di tumbuhi pohon pohon rindang.Tubuhmu penuh luka dan kaki membengkak.Aku merasakan tusukan tusukan belati dari penjajah pada para pejuang ketika engkau bercerita.
Ketika mentari mulai menepi engkau hentikan sejenak cerita.Lalu kita berw
udlu dan sembahyang bersama.
Pak Luh.!
Jarum jam terus berputar,meningkahi detik mengejar menit menginjak tahun tahun.Bunga kenanga tumbuh dan mekar di kota hujan tempat ia tinggal,Aku datang kerumahmu dan kujampai laman kita di tumbuhi rumput belukar.Tempat dahulu kita bercerita menikmati senja dan hangat kopi diatas meja.Kenanga pun entah dimana,hanya ku dengar kabar dari tetangga sebelah rumah,bahwa ia telah pindah
Pak Luh!
Sayang tak habis engkau bercerita tentang tentara tentara.Aku ingin mendengarnya,dan duduk bersama kenanga.Tetapi engkau sudah terbaring lelah dalam gundukan tanah.Ku kirim Doa dan kusiram wangi kembang di atas pusara.
_____24/09/2012(kenanga dan tentara tentara)
Pak Luh.!
Jarum jam terus berputar,meningkahi detik mengejar menit menginjak tahun tahun.Bunga kenanga tumbuh dan mekar di kota hujan tempat ia tinggal,Aku datang kerumahmu dan kujampai laman kita di tumbuhi rumput belukar.Tempat dahulu kita bercerita menikmati senja dan hangat kopi diatas meja.Kenanga pun entah dimana,hanya ku dengar kabar dari tetangga sebelah rumah,bahwa ia telah pindah
Pak Luh!
Sayang tak habis engkau bercerita tentang tentara tentara.Aku ingin mendengarnya,dan duduk bersama kenanga.Tetapi engkau sudah terbaring lelah dalam gundukan tanah.Ku kirim Doa dan kusiram wangi kembang di atas pusara.
_____24/09/2012(kenanga dan tentara tentara)
SEBUAH JALAN
Aku mengembara di negri orang
Ketika malam kulihat langit sama berbintang
Kadang mendung,hujan,pun berawan
Ketakukan acapkali datang
Pada pisau pisau yang bertengger di jalanan
Tapi sayang,!Aku sudah lupa
Bagaimana perih pun luka
Cabik-cabiknya kusulam tawa
Pedih-perihnya tak kurasa
Mungkin Aku tak bernyawa?
Bagimu rasa.!
Maafkan aku
Ini jalan bukan sebatang
Ia menikung menanjak tajam bercabang
Aku sering bertanya,pada kerut di wajah
Sampai mana?
Dimana ujung pun pangkal bertemali
Tempat titik segala mula
Aku sudah lupa.!
Tetapi lambaian pagi selalu menitipkan senyum untukku
Bahwa disana ada jawabnya
Maka berjalanlah
Dan ini bukan ahir segala nikmat
Adalah lintasan penuh debu dan paku
Ketika malam kulihat langit sama berbintang
Kadang mendung,hujan,pun berawan
Ketakukan acapkali datang
Pada pisau pisau yang bertengger di jalanan
Tapi sayang,!Aku sudah lupa
Bagaimana perih pun luka
Cabik-cabiknya kusulam tawa
Pedih-perihnya tak kurasa
Mungkin Aku tak bernyawa?
Bagimu rasa.!
Maafkan aku
Ini jalan bukan sebatang
Ia menikung menanjak tajam bercabang
Aku sering bertanya,pada kerut di wajah
Sampai mana?
Dimana ujung pun pangkal bertemali
Tempat titik segala mula
Aku sudah lupa.!
Tetapi lambaian pagi selalu menitipkan senyum untukku
Bahwa disana ada jawabnya
Maka berjalanlah
Dan ini bukan ahir segala nikmat
Adalah lintasan penuh debu dan paku
KUPANGGIL KAU PUISI
Kupanggil kau Puisi.Karena aku jatuh cinta
Kemarilah.Dekap Aku biar ku tenung matamu
Ada pulau pulau hijau disana
Dan sebaris gerimis yang jatuh
Menyejukkan tanah
Kemarilah!
Kemarilah Puisi lebih dekat lagi
Biar ku eja aksara tanpa kata
Di matamu yang bening embun
Kemari!
Kemarilah Puisi
Jangan bertengger di jendela
Masuklah dari pintu mana kau suka
Ketuklah-ketuk, sebelum datang kantuk
Biar sajak indah ku runut
Karena aku jatuh Cinta
Mungkin padamu jua sajak Puisi
Kemarilah.Dekap Aku biar ku tenung matamu
Ada pulau pulau hijau disana
Dan sebaris gerimis yang jatuh
Menyejukkan tanah
Kemarilah!
Kemarilah Puisi lebih dekat lagi
Biar ku eja aksara tanpa kata
Di matamu yang bening embun
Kemari!
Kemarilah Puisi
Jangan bertengger di jendela
Masuklah dari pintu mana kau suka
Ketuklah-ketuk, sebelum datang kantuk
Biar sajak indah ku runut
Karena aku jatuh Cinta
Mungkin padamu jua sajak Puisi
Ang,,,
angin itu turun dari lembah sunyi
hinggapi dedaunan di pucuk reranting
lalu jatuh menerpa wajahku
di seduh bayangmu
betapa dingin,Ang!
aku melintasi setapak jalan panjang yang renta
hinggapi dedaunan di pucuk reranting
lalu jatuh menerpa wajahku
di seduh bayangmu
betapa dingin,Ang!
aku melintasi setapak jalan panjang yang renta
kelepak kelelawar terbang menjauh
tubuhku menenun sisa api
ketika gigil yang kau kirim mencabik mati
dan tak bisa kubohongi,
engkau hadir di sana
diantara gelombang awan
yang berjejalan
aku benarbenar merasakannya
lantas,sepi ini mengawini sebelum mekar sekuntum jelatri
dan engkau benarbenar pergi
Ang,tak ku dengar suara itu lagi lenyap tapi luka dari arus masa masih menekap dihati
________30/09/2012.
tubuhku menenun sisa api
ketika gigil yang kau kirim mencabik mati
dan tak bisa kubohongi,
engkau hadir di sana
diantara gelombang awan
yang berjejalan
aku benarbenar merasakannya
lantas,sepi ini mengawini sebelum mekar sekuntum jelatri
dan engkau benarbenar pergi
Ang,tak ku dengar suara itu lagi lenyap tapi luka dari arus masa masih menekap dihati
________30/09/2012.
Langganan:
Postingan (Atom)