"tubuhmu basah menggigil,?"kataku.aku teringat di fajar tadi,engkau membungkus wangi melati,lalu angin meniupkannya ke pucuk hidung,aku terbangun.kutatap langit matahari menghujankan sinarnya di celah dedaunan,kau hilang...!
malam ini kian merambah sepi,sebelum hujan reda ku belai mimpi,mendekap basah tubuhmu yang gigil hingga hangatnya mentari menggantung mati
namun wangi melati telah ku cumbu,dan esok lagi.
Source: Cuenk Derock
Tidak ada komentar:
Posting Komentar