Senin, Juli 02, 2012

APA KABAR RANTING?

ku dengar tunas muda tumbuh di celah ke maraumu,setelah setahun lalu engkau membuangku. masih terasa bulir rindu mengalir pada sepasang sipit mataku.

apa kabar ranting?
aku hanyalah daun kuning,terbang terbawa angin setelah kau kecup keningku.aku berjalan mengikut arah angin dimana kaki menuntunku dengan segenap doa"langit.

apa kabar ranting?
tak kusangka kita bertemu lagi dalam rumah kaca bercat biru di pinggirnya ada sungai mengalir namun tak begitu jernih.

saat matahari terbit kau adalah mimpiku,namun kita tak pernah tau saat senja berarak mengantarnya tenggelam ke laut.kita hanyalah sepasang pemabuk yang tersadar dari tidur.ikhlas adalah sebaris kata terahir yang mampu ku ucap untukmu.selebihnya kau tau bukan? aku menyimpannya pada sipit dan genit mataku..(itu katamu dulu)

jangan kau ulangi lagi.sungguh lumatan jemarimu di wajahku masih begitu manis terasa.tetapi..sudahlah.

{ 25/6/2012.ttd daun jatuh. }


source : cuenk derock

JAM MALAM

"wajahmu tampak manis,"kataku.di bawah meja kita melukis warna pelangi,kuasnya adalah kata-kata yang kupulas di bibir tipismu

tiba-tiba,gerimis datang lantas kita terdiam.sementara desah nafasmu mengejar api cumbuan yang kutanam di tebing curam pipimu

lantas kubisikkan ditelingamu,bahwa gerimis itu adalah keindahan yang kita kecap,sebab warna pelangi akan muncul sesudahnya.

kau malah diam.melambatkan putaran jarum jam yang malam

adakah kau ikat sebuah nama pada jam hingga enggan berputar,dan hari-hari adalah jam malam yang seakan mati untuk kurenungi

lalu......?


source : cuenk derock

AKU AKAN KEMBALI

dalam temaram senja
selalu kukirim pesan
pada angin,
yang berbisik menghentam
buih-buih di lautan

matahari selalu pulang bukan?
tenggelam di lautan
dan seekor camar,
pulang ke sarang
meski ia kalah perang

begitu jua diriku
kembali kan kurengkuh
congak dan pongahnya,
kerikil jalanan yang menghadang
langkah kakiku

saat matahari menyerang tanah
ku akan melangkah,
sebab pesan harus tersampaikan
ingat..!
aku akan kembali


source : cuenk derock

NELAYAN

kail dan jala menjadi teman
di kala malam,
gelap berpelita
lampu teplok dan kekunang

mengayun dayung membelah ombak
berkecipak menghentam sampan
laju perahu bergoyang
menebar jala mengail ikan

di ufuk timur fajar memerah
merekah seperti wajahmu nona
abang pulang,
dengan sekeranjang ikan
sambutlah dengan senyuman
lepaslah penat sekujur badan


source : cuenk derock

DI AHIR JUNI

aku menulis sajak
untuk daun yang rindang
ku kirim lalui angin
menyinggahi bebatuan terdampar di telinga

panas
perit
menyeka
bulir-bulir air mata

berguguran
satu-satu tembang merdu
menjadi rintih yang beradu
entah,seberapa kuat kumenahannya

sajakku
aku sayang kamu
mati pun tidak tenggelam mengapung

di gunung ganang,
hati menanggung
diamnya daun
sepertinya ku linglung


source : cuenk derock

Sabtu, Juni 09, 2012

SELAMAT TINGGAL

Cukup sudah aku disini untuk menemanimu
Cukup sudah aku disini untuk mengacuhkanmu
Dan cukup sudah aku disini untuk mengecewakanmu
Hai,
Inilah saatnya dirimu kehilangan sosok diriku
Dalam kasat mata yang fana
Inilah saat dimana aku kehilangan sosok mu
Dalam rentang waktu dan jarak
Tak pernah terbantahkan bahwa kau adalah bagian hidupku
yang pernah hidup dibawah naungan sang cinta
dan Engkaupun pernah hidup dalam bagian cerita diriku yang terpenting

Ya, memang engkau sangat berarti dalam rentang waktu cerita ku
Namun kini engkau hanyalah dirimu
Namun kini engkau hanyalah wanita yang pernah ku kenal dan ku kagumi

Aku telah kehilangan waktuku untuk bersamamu
dan Aku telah menghabiskannya dengan penuh warna bersamamu
Kini, aku lepaskan kau dan kau lepaskan ku
Memang tak ada yang berarti dari semua itu

Cinta sudah surut, dan Cinta telah memudarkan warnannya
Namun aku hanya ingin kau tahu bahwa dirimu masih tetap ada
dan Kau tak perlu risaukan akan hilangnya dirimu dalam ingatku
Kala kau akan menemukan potongan kehidupanmu kelak
Dan kau juga akan menemukan jalan, dan akupun begitu
Selamat tinggal,

Dirimu yang terkenang dan mencengkram hatiku kuat
Selamat tinggal,
Kata - kata dalam manis senyumu dan indah kata matamu
Selamat tinggal…

AKU INGIN SEPERTI DULU

Aku ingin seperti dulu
Tanpa Cinta ini dan kekecewaan ini
Aku ingin memandangi taman itu seperti dulu
Tanpa warna, tanpa rasa
Aku ingin menikmati danau itu seperti dulu
Tanpa keceriaan dan kebahagiaan disisisku
AKu ingin memandangi langit seperti dulu
Tanpa keresahan dan kekaguman berlebih
Aku ingin seperti dulu
Semua orang hanya mampu diam
Semua orang hanya terpaku
Semua hampa

Hanya mampu memandangiku meneteskan air mata
Hanya mampu memandangi kesedihan ku
tanpa bisa berbuat apapun
Setidaknya mereka lebih baik bagiku
Setidaknya mereka tak membuatku begini
Aku ingin seperti dulu
Sungguh aku ingin

Aku ingin kau tahu jika aku telah meneteskan air mata
ketika ku mengingatmu
Aku teleh terisak sedih memikirkan mu
Perdulikah kau akan hal itu ?
Aku tak bisa berbuat apapun
Sungguh tak bisa

Aku telah terjatuh terlalu dalam
Dalam sekali
Jatuh kedalam kebodohan dan ketololan cinta
Ya, cinta.
Oh tuhan aku hanya ingin seperti dulu
Seperti dulu
Tanpa cintanya
Tanpa dirinya

source:Amri Hidayatulloh