Aku tak mau menjadi sepi pada ucapmu yang lirih.Saat tawa membungkam,pada hening yang kau hidang.Kemanakah lisan yang dulu bermekaran,bak mata bidadari yang rupawan..
Adakah retak rindu di cawan,hingga tawar bibirmu..
Kurasa tenggelam meski tintaku kering mengukir, kau tetap kusanjung di awang.
Biarlah deru mendera rasa kunikmat dan kuanggap harga mahal yang harus ku bayar.tiadapun ku cari bayangmu pada malam.
Binar bulan goresan bintang,tenggelam dalam kelam awan. Kutapaki jejak jejakmu pada rerumputan harap rambutmu tertinggal.tiadapun, embun kutemu sejuk ini berkawan semu dalam gulita malam.
"Ach...." lelah ku eja bayang.
Created By cuenk Derock
Tidak ada komentar:
Posting Komentar